Betapapun juga,
nama Raja Pulau Es masih merupakan nama ampuh dan selain dibenci, juga amat ditakuti oleh mereka. Tentu saja
sebagai puteri Raja Pulau Es, dara itu merupakan musuh yang dibenci dan juga ditakuti. Pantas saja dara itu
demikian lihai, pikir mereka. Hati mereka gentar. Tidak demikian dengan Ouw Kong Ek. Dia memandang Swat Hong
dan tertawa bergelak. "Ha-ha-ha, jadi dia inikah puteri Raja Pulau Es? Puteri Han Ti Ong? Bagus, hayo tangkap
dia hidup-hidup!" perintahnya kepada para pembantunya yang segera melompat ke depan. "Tahan dulu!" Sin Liong
sudah mengangkat tangan kanannya ke atas. Semua orang, termasuk Ouw Kong Ek sendiri, memandang pemuda ini.
Betapapun juga mereka maklum bahwa pemuda ini lihai sekali, buktinya penyerbuan binatang-binatang berbisa untuk
membunuhnya di dalam kamar tahanan telah gagal, bahkan binatang-binatang itu lari cerai berai dan kini pemuda
itu sudah lolos dari dalam penjara. "Ouw-tocu, seperti sudah kuceritakan kepadamu, biarpun sumoi adalah puteri
Raja Han Ti Ong, akan tetapi ia menentang Ayahnya dan mewakili Ibunya dihukum ke Pulau Neraka. Dia tidak
memusuhi Pulau Neraka...." "Ha-ha-ha, apa pun yang kaukatakan, dia tetap adalah puteri Han Ti Ong, musuh besar
kami. Mana kami dapat percaya kepada kalian, puteri dan murid Han Ti Ong? Tangkap mereka!" "Nanti dulu, Tocu!
Mengapa engkau melanggar janji? Aku sudah mengatakan bahwa kedatanganku ke pulau ini hanya untuk mencari Sumoi
dan ternyata sekarang Sumoi telah tiba di sini, maka harap Tocu bersikap bijaksana dan membiarkan kami pergi
dari tempat ini." "Hai, Kakek berkepala besar yang tolol! Kau mudah saja dibohongi Suheng! Kami memang datang
untuk membasmi iblis-iblis di Pulau Neraka. Nah, kau mau apa?" "Sumoi!" Sin Liong membentak kaget dan cepat
berkata kepada ketua Pulau Neraka, "Tocu, jangan dengarkan dia. Agaknya dia telah mengalami tekanan batin yang
hebat sehingga mengeluarkan kata-kata kacau balau tidak karuan." Swat Hong mengangkat dada, menegakan kepalanya
dan menghadapi Sin Liong dengan mata mendelik dan berkata lantang, "Apa? Kau mau bilang bahwa aku telah menjadi
gila?" "Sumoi, kalau kau bicara seperti tadi, membohong tidak karuan, memang agaknya kau telah gila?" "Kau yang
Jumat, 09 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar